22.48
Djakarta theatre kemarin
(4/3/2016) dipenuhi sesak oleh penyandang disabilitas netra. Penyandang
disabilitas netra yang berasal dari PERTUNI tersebut mengadakan kegiatan nonton
bareng film Jingga.
Film jingga mengangkat kisah kebanyakan
tunanetra dalam mengarungi haru birunya kehidupan. Dimulai dari rasa depresi
ketika menerima takdir kehilangan penglihatan untuk selamanya, film ini juga
menceritakan kebahagiaan yang menyelimuti tunanetra ketika menemui cahaya
kehidupan yang diberikan oleh orang-orang sekitarnya, kebahagiaan tersebut
bahkan memacu kreativitas untuk berkembang ditengah keterbatasannya.
Selain dihadiri penyandang
tunanetra, Pak Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta pun menyempatkan untuk hadir
mengikuti film di sore hari itu. Beliau memaparkan bahwa aksesibilitas yang ada
di Jakarta belum ramah terhadap para penyandang disabilitas. Beliau memaparkan
hal tersebut setelah menonton film Jingga. Beliau menginginkan agar trotoar
yang ada di Ibu Kota bisa dibuat lebih lebar dan rata. Tidak hanya itu, taman
taman kota yang ada di Jakarta juga diwajibkan memiliki guiding block sebagai
penuntun bagi tunanetra untuk menikmati taman kota, dan beliau juga berharap
semua ruang publik yang ada di Jakarta ramah disabilitas.
Semoga hal ini bukan hanya
menjadi wacana semata, melainkan menjadi sorotan kebijakan pengembangan yang
harus di realisasikan. Dan melalui film Jingga ini semoga dapat membuka
pandangan dan bisa mengedukasi masyarakat luas akan adanya masyarakat penyandang disabilitas.
0 komentar:
Posting Komentar